Postingan

II. LELE DIANGGAP SEPELE

Beberapa relawan tengah mengemasi barang bawaan, karena sekitar beberapa menit lagi bus akan segera tiba untuk memulangkan mereka. "Mbak, titip salam buat ibun ya? Semoga jiwa raganya selalu disehatkan. Kalau kondisi sudah kondusif nanti saya akan bertamu," ujar Mbok Parni sembari mendekap Andin dengan erat, "ini ada sedikit ucapan terima kasih untuk Mbak dan juga rekan yang lain. Semoga diterima walaupun nilainya tak seberapa." Andin hanya mengangguk dan tersenyum. Selepas berbincang dan mengucapkan beberapa patah kata, ia berpamitan lantaran bus yang ditunggu dengan beberapa rekan tim telah datang.  ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ°°° Bus relawan sudah memasuki dirgantara Yogyakarta. Terlihat beberapa insan berlarian, lantaran menyelamatkan dagangan agar tidak dibasahi oleh hujan. Para relawan sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang sibuk menutup mata, ada yang sibuk bercengkrama, ada yang sibuk mengabadikan suasana. "Ih bau apa to yo ini? Kok amis banget?"

I. MENJADI MANUSIA

Dentingan sendok dan piring serta suara obrolan bisik-bisik seolah menjadi pengisi suara dalam keheningan suasana makan bersama di dalam tenda. Saat ini jarum jam menunjukkan pukul 12 siang, waktu di mana merehatkan jasad yang membutuhkan energi karena lelah bukan kepalang. Namun, ada juga yang menghabiskan waktu untuk bermain dengan yang lain, siapa lagi kalau bukan bocah-bocah yang lincah. "Mas, tenda yang di ujung sana belum dapat makanan," ujar Andin sembari menunjuk tenda di dekat truk, "saya minta tolong pastikan semua dapat dan diberi instruksi untuk cuci tangan terlebih dahulu ya? Saya mau ke sana tapi kaki saya kesleo," titahnya kepada seorang relawan dan hanya dibalas dengan anggukan. Andin mengamati setiap pergerakan dari jauh, berniat memastikan bahwa semua korban bencana mendapat asupan energi secara utuh.  Ia bernafas lega ketika beberapa insan keluar untuk mencuci tangan dan kembali masuk untuk menyantap makanan.  "Mbak Andin?" panggil seseo

GRIYA NIRMALA

Gambar
  Bila di rasa ada kemiripan, memang sejatinya dibuat demikian. Karena #Asha hanya mengubah nama, juga latar tempat saja. Pun, #Asha haturkan ucapan terima kasih kepada Rachel House lantaran telah menginspirasi diri ini untuk menciptakan asuhan paliatif versi fiktif. Panjang umur hal-hal baik. 💗

AHLI GIZI

Gambar
 

SANG DARA

Gambar
  Warsa 1994, bulan Oktober, hari ke 24 namanya tercatat di akta tanpa ada cacat. Terlahir khas dengan mata legam nan tajam, membuatnya terlihat memiliki kemampuan yang tangguh bagai karang di lautan, namun pada kenyataannya banyak timbul lebam. Ia berasma, ANANDINI JAVANSHEN HEMAPRABHA Bersemayam di dalam ruangan dan menghadap layar untuk memperoleh data selama delapan jam bukanlah bakatnya. Hatinya tergerak untuk mengedepankan profesi dengan memanfaatkan kemampuannya bersosialisasi. Meskipun upah yang diterima tidak setara dengan beribu peluh yang jatuh, namun hatinya rela. Karena sepanjang hayat ia akan selalu memanusiakan manusia.